Semalam buka fesbuk,ada pesan dari teman isinya link
penawaran program PhD alias S3 dari sebuah universitas di Sweden. Teman saya
nan baik tersebut mengirim link karena dia tahu tema riset yang akan diterima
sama dengan tema riset S2 saya. Belum lagi, saya tentu akan mendapat poin lebih
tinggi karena secara spesifik pernah bekerjasama dengan UiO (Oslo University)
dalam penelitian S2 saya. Ditambah lagi tesis pun saya tulis dalam bahasa
Inggris.
Tapi entahlah, saya tidak seberbunga-bunga dulu ketika
mendapat info beasiswa atau program riset yang menarik minat saya. Saya justru
galau. Sekali lagi saya bertanya pada diri saya, apa yang sebenarnya saya
inginkan? Setiap kali akan memantapkan pilihan, selalu ada saja secarik godaan
untuk berpaling. Jujur, saya merindukan hari-hari saya, berkutat dengan buku,
bolak-balik perpustakaan, duduk manis di ruang seminar, diskusi serius dengan
teman, juga berdebat kecil dengan dosen. Tapi saya juga menikmati hari-hari
saya sekarang,meskipun.-ya masih ada kata ‘meskipun’- saya pun sering menangisi
semua ini.
Dan sayapun kembali menangis. Berusaha tidak lagi menengok
link yang diberikan teman saya. Menghibur diri dengan bermain dan membaca
bersama Fatih, memasak dan membuat smoothie
kesukaan Fatih, atau menyibukkan diri dengan pekerjaan rumah yang tiada
habisnya. Di sela-selanya,saya tetap menangis. Saat Fatih sudah terlelap, saat
sunyi mendera dan saat malam semakin pekat. Satu titik lagi jatuh,kembali saya
menangis..
Tak tahu sampai kapan saya akan terus begini, tapi saya
masih selalu berharap semuanya berakhir bahagia..
0 komentar:
Posting Komentar