Senin, 27 Januari 2014

Tips Berlibur ke Kota Batu, Malang, Jawa Timur

Akhir tahun lalu, saya sekeluarga berlibur ke Kota Batu, Malang. Kisah liburannya bisa diintip disini lho..Liburan selama 3 hari 2 malam tersebut ternyata cukup menuras tenaga dan biaya, hehehe..apalagi pada saat itu kami belum banyak tahu tentang kota tujuan kami. Bahkan,kami belum sempat booking hotel, karena semua hotel yang kami tellfon dari Jogja berstatus full booked. 
Nah, sedikit tips ini mungkin bisa membantu siapa saja yang berminat berlibur ke Kota Batu, Malang :
1. Tujuan wisata
Ada banyak lokasi tujuan wisata di Kota Batu, yang sudah terkenal tentu saja Selekta dan kebun apel. Selain itu, yang wajib dikunjungi dan berdekatan, adalah JatimPark 2 dan Batu Night Spectaculer (BNS). Dalam area Jatim Park 2 ada tiga area yang berbeda, yaitu Eco Green Park, Batu Secret Zoo, dan Zoo Museum. Sedangkan BNS isinya adalah arena bermain dan lampion garden yang indah, cocok untuk yang suka narsis foto-foto dg lampion aneka bentuk.
Saran saya, ketika menunjungi JatimPark 2 lebih baik kunjuni salah satu area saja, sehingga bisa puas menikmati seharian krn menurut pengalaman jika menunjungi EGP dan zoo-nya dalam sehari dijamin bikin betis bengkak dan juga tidak bisa menikmati seluruh wahana edukasi dan permainan yang ada di dalamnya.
Tentu saja, resiko berlibur saat musim liburan adalah macet dan ramai, jadi siap-siap juga agak bermacet-macet ria. 
2.Penginapan atau hotel
Jika bepergian dengan kendaraan pribadi,lebih baik mencari hotel di pusat kota daripada menginap di penginapan-penginapan kecil sekitar area wisata. Di sekitar stasiun kereta, ada beberapa hotel yang tarifnya cukup murah, apalagi bila dipakai rombongan. Tarifnya mulai dari 150ribu hingga 400ribu. Selain pelayanannya juga pelayanan standar hotel, menginap di pusat kota lebih memudahkan kita untuk mencari makanan dg harga standar. Sedangkan di sekitar area wisata, harga makanan tentu jauh lebih mahal, porsinya lebih sedikit, dan seringkali rasanya tidak terlalu enak.
3. Transportasi
Memang lebih nyaman jika menggunakan mobil pribadi, tetapi dg kereta pun juga asyik. Kami berangkat dari Jogja dg kereta ekonomi Malabar. Meski ekonomi, tapi harganya ternyata lumayan mahal 210ribu. Tips dari petugas loket,lebih baik memesan tiketnya mepet-mepet tanggal berangkat saja, karena harganya bisa jauh lebih murah. Yah, saat itu kami berangkat ber-tujuh, sehingga memesan tiket mepet tentu sangat riskan, tapi memang ketika kami cek harga tiket, sehari sebelum keberangkatan harganya sudah turun 50%..
Untuk transportasi di Malang, taksi menjadi pilihan yang paling mudah,apalagi kalau pergi berombongan tentu jatuhnya jadi lebih murah. Gunakan taksi ber-argo karena sekali lagi tarifnya jauh lebih murah dibanding taksi plat hitam tanpa argo. Kalau ingin naik angkot pun bisa, banyak angkot dari pusat kota Malang menuju Kota Batu dan tarifnya 3ribu - 4ribu perorang.
4. Barang bawaan
Siapkan pakaian hangat dan payung atau jas hujan. Intensitas hujan di Kota Batu cukup tinggi, terkadang menurut penduduk setempat, musim kemarau pun tak pasti juga tak hujan. Apalagi saat musim hujan, hujan  bisa turun seharian tanpa ampun.
Siapa saja yang ingin ke Kota Batu, segera bersiap dan jangan lupa tips-tips di atas. Jangan lupa juga ngajakin yang kasih tips ni :)
Selamat berlibur!!    

Jumat, 17 Januari 2014

One Day One Juz

Beberapa hari yang lalu, ga sengaja nonton infotaiment lagi ngebahas tentang beberapa artis yang mengimplementasikan gerakan One Day One Juz, alias baca Al-Quran minimal satu juz setiap hari. Saya tahu tentang gerakan (anjuran) ini saat nonton ceramah Ustadz Yusuf Mansur dalam program Damai Indonesiaku di TVOne. Kebetulan saat itu ceramah dilangsungkan di PP Tahfidz Al-Quran di Kelurahan Keji, Ungaran (kok saya ga tahu ya..tp untung masih bisa tercerahkan lewat tipi). Beliau menganjurkan rutin membaca Al-Quran agar kita semakin dekat dengan Allah dan tentu saja Allah juga akan ada di dekat kita. Dengan demikian, hidup kita menjadi semakin tenang, rejeki lancar dan berkecukupan (cukup tidak selalu banyak lho ya..)
Kebiasaan membaca Al-Quran mungkin memang sudah semakin terdegradasi dalam masyarakat Indonesia yang ngakunya mayoritas Islam ini. Padahal dulu waktu kecil, membaca Al-Quran bagi lingkungan saya adalah salah satu tolok ukur keberhasilan dan kepandaian seorang anak. Anak-anak belum afdhol kalo belum khatam hapal juz amma atau khatam bin nadzri (khatam baca Al-Quran 30 juz plus hapalan surat pendek). Setelah maghrib selain tidak boleh menyalakan tipi, anak-anak juga dilarang pulang ke rumah, harus berada di musola/langgar sampai selesai sholat Isya. 
Mengaji juga tidak hanya menjadi tanggung jawab guru TPA saja, orang tua-lah yang menjadi guru ngaji utama. Inget banget, bagaimana dulu senangnya diajar mengaji oleh bapak, meski kadang galak tapi bapak selalu menyisipkan kisah-kisah dari ayat-ayat yang kami baca. Hingga kini, bapak masih saja rutin mengajar ngaji adik-adik saya setiap habis magrib. Bahkan, tamu yang datang ke rumah ba'da magrib tidak tentu bisa langsung ditemui oleh bapak.
Nah, kembali ke infotainment dan stadz Yusuf Mansur. Keduanya adalah cerminan dari dakwah era modern ini, artinya cara dakwah Ustadz Yusuf Mansur yang lebih nyantai dan banyak memanfaatkan media massa dan jejaring sosial terbukti efektif. Saat ini gerakan One Day One Juz (ODOJ) menjadi gerakan yang cukup populer, bahkan menciptakan komunitas ODOJ di berbagai jejaring sosial. Kemunculan artis yang mengaku mengimplementasikan gerakan tersebut juga merupakan cermin dari setitik keberhasilan pola dakwah modern.
Saya pun mulai introspeksi diri,mengingat sudahkah saya sendiri rutin mengaji? Ah ya, dulu ketika masih di pesantren rasanya melahap 2 - 3 juz sekali duduk adalah hal yang mudah saja. Seharusnya ODOJ juga mudah bagi saya, tapi ternyata saya juga sudah terpapar pola kehidupan duniawi yang serba sok sibuk. Menyelesaikan satu juz saja kok ya abot tenan, ada saja yang 'mengganggu'..
Bismillah..revolusi 2014 ini insya Allah One Day minimal Two Juz.. Aamiin..
Sudahkan anda mengaji hari ini??

Kamis, 16 Januari 2014

Edisi Pengen Dandan

Pengen dandan!!! Yah, keinginan yang cukup aneh bagi saya yang sebenarnya sejak masih ting-ting pun sangat jarang berdandan. Mandi dan gosok gigi sudah merupakan standar ‘dandan’ saya. Tapi akhir-akhir ini justru karena saya sangat jarang bepergian yang perlu dandan (kalau cuma nge-mall, nonton, ke bank, ke pasar, arisan, atau pengajian bagi saya itu tidak perlu dandan. Padahal ibu-ibu lainnya pasti dandan juga) tiba-tiba saja saya pengen dandan.
Saya tengok lemari, pakaian saya standar semua.. blus kembang-kembang ato batik, celana panjang yang cuma 3 potong, dan jilbab langsung pakai yang warnanya cuma putih dan putih. Saya tengok kotak kosmetik, isinya cuma pelembab,itupun dalam bentuk sachset, lalu ada body lotion yang mungkin sudah kadaluarsa, dan masker  wajah. Tak ada foundation, tak ada lipstik, tak ada bedak, apalagi maskara, eyeshadow dan blush on.
Saya tengok kaca, jerawat dan pori-pori muka yang sepertinya membesar dengan gelimang minyak pun terpampang nyata, cetar membahana. Belum lagi rambut saya yang menipis akibat rontok berhari-hari dan lepek karena tak pernah bebas dari kuciran. Ah, bersisir pun saya tak tiap hari.
Terakhir, saya tengok rak sepatu. Sandal saya tiga pasang, satu pasang sandal jepit swal*ow warna putih dg jepitan hijau, satu pasang sandal khas Joger kanan biru kiri kuning, dan sepasang sandal Yongky Koma***I, tapi sudah ngelupas sana-sini.
Pengen deh beli make-up lengkap, baju baru, juga sandal baru. Tapi..nengok dompet dan resi tarikan ATM terakhir, ah uang tinggal 300 ribu…

Rabu, 15 Januari 2014

Sekelumit Tentang Pernikahan Dini

Apa sih yang seseorang harapkan dari pernikahan?? Tentu saja kehidupan penuh cinta dan kebahagiaan bersama keluarga. Tapi bagaimana jika pernikahan itu dilakukan saat belum matang dan dewasa?
Pernikahan dini mungkin sudah banyak dibahas, tapi kasusnya tetap saja belum tuntas. Di berbagai penjuru negri ini, pernikahan dini masih bisa ditemui di banyak tempat dan bahkan dilakukan oleh punggawa-punggawa negri ini.Masih ingat kan dengan kasusnya Syeh Puji? Dan akhir-akhir ini kasus Darin dan Sang Ustadz juga mencuat. Lalu apa sebenarnya yg diharapkan perempuan-perempuan mungil tersebut ?
Saya masih ingat, ketika penelitian di Papua saya mengunjungi salah satu satuan pemukiman transmigran. Beberapa responden saya adalah perempuan-perempuan muda yg harus berjuang keras untuk masa depan mereka dan anak-anak mereka. Seorang perempuan berumur 21 tahun, beranak 5 dan sudah 2 kali menikah. Seorang lagi 17 tahun , beranak 3 tapi baru saja bercerai dari suaminya.  Lain lagi dg perempuan (bukan lg gadis) 15 tahun yg perutnya membuncit, hamil 7 bulan. Seorang nenek, umurnya baru menginjak 40, tapi cucu-cucunya sudah bercicit-cicit di sekitarnya. Entah berapa umurnya saat ia menikah, atau entah berapa umur anak-anaknya saat menikah. 
Itu baru sepotong kecil, pernah saya bertemu dg seorang penjual sate asal Madura. Terlihat masih muda, tp sudah beranak tiga. Anak pertamanya sudah SMP, mungkin melihat jidat saya mengkerut keheranan dia langsung mengkonfirmasi “ Saya nikah umur 14 tahun, istri saya 15 tahun”. Dan saya ber “ooo” panjang. Dia melanjutkan “ di desa saya biasa umur segitu sudah punya anak”. Dan saya hanya tersenyum.
Si gadis 9 tahun bilang ia cinta pada Syeh Puji, benarkah gadis sekecil itu bisa merasakan cinta sesungguh-sungguh cinta? Atau hanya cinta monyet seperti yg dulu saya rasakan? Tapi cinta monyet kok sm  orang yang sudah tua? (senyum prihatin)
Gadis manis Darin bahkan bilang dia ingin punya anak dari sang ustad? Dia cinta juga? Ah, mungkin tentu saja, buktinya ustad dibui dia masih saja setia.
Tapi si penjual sate seperti mengkonfirmasi bahwa itu sudah tradisi. Biasa saja, dari sononya.
Ah ya, tapi gadis di Papua bilang, daripada merepotkan orang tuanya, susah cari biaya hidup. Sekolah lanjutan tak ada..mau apa lagi ??
Saya tidak ingin menyimpulkan apa-apa dari tulisan saya. Saya hanya berdoa, semoga semua pernikahan selalu bahagia, sehingga anak-anak bahagia, dan masa depan kita juga bahagia. Aamiin..

Senin, 13 Januari 2014

Upin Ipin yang Tetep Nggemesin

Upin Ipin adalah tontonan favorit Fatih sejak dia berumur 8 bulan. Entah mungkin krn profil tokohnya yg lucu atau warna-warninya yg mencolok, sejak pertama kali menonton Fatih langsung nyenuk, matanya benar2 fokus ke televisi. Kadang pun dia tertawa-tawa sendiri.
Sejak awal muncul ke layar kaca Indonesia, saya juga keranjingan nonton Upin Ipin, selain lucu, kartun tersebut banyak menyisipkan pesan moral khas anak-anak. Anjuran rajin solat dan mengaji, belajar berpuasa, permainan tradisional, kesehatan dan kebersihan, patuh pd orang tua, membantu orang tua, dsb. Maka, saya tidak khawatir ketika Fatih (sekalipun tidak mengerti betul) keranjingan Upin Ipin.
Nah, salah satu episode yang cukup mencengangkan adalah saat Upin Ipin membahas ttg karya film masa lalu (masa muda si Atuk dan Oma). Upin Ipin bermonolog memperagakan salah satu film karya P.Ramli. Awalnya saya tidak terlalu mengenal P.Ramli, tetapi setelah saya browsing ternyata dia adalah aktor berbakat Malaysia dari tahun 50an.  P. Ramli ibarat Benyamin S.-nya Indonesia. Aktor yg juga sutradara, komedian, penyanyi sekaligus pencipta lagu. Salah satu lagu P. Ramli "Madu Tiga", dinyanyikan kembali oleh Ahmad Dhani.
Film-film masa itu pun mirip-mirip dg film Benyamin S. Komedi musikal yang juga terkadang menyelipkan kritik sosial politik. Bukan cuma P. Ramli, Aziz Sattar yang juga kolega P.Ramli pun ditampilkan dalam episode tersebut.
Selain bermonolog, Upin Ipin dan kawan-kawannya juga menyanyikan beberapa lagu yg berasal dari film-film P.Ramli. Mereka juga bergurau dengan celotehan-celotehan P. Ramli. Sekalipun pada masanya P. Ramli, yang konon karena keirian sutradara lainnya, juga menjadi kontroversi, tetapi keaktoran dan karya-karya brilian P. Ramli diakui dengan pemberian gelar Bintang Kebesaran Dirjah Panglima Setia Mahkota oleh Yang Dipertuan Agung Malaysia. Gelar Tan Sri ditambahkan pada namanya. 

Sungguh, saat anak-anak di Indonesia dijejali dengan aneka goyang dombret yg ga jelas, Upin Ipin justru mengajak anak-anak Malaysia untuk mengenal karya-karya sastra lama yang jauh lebih bergizi. Andai Upin Ipin bisa didubbing berbahasa Indonesia sehingga anak-anak lebih mengerti, atau andai ada orang Indonesia yg sepintar itu membuat kartun cerdas (tp kata suami kok Upin Ipin sebenarnya buatan orang Indonesia, bener ga sih?). Ah andai..

Senin, 06 Januari 2014

Bila Si Kecil Sakit..

Aduh..Fatih sakit, dan kali ini sakitnya mungkiin yg terparah dibanding sakit2 sebelumnya..Yah, Fatih memang sudah beberapa kali terkena flu, dan satu kali demam, tapi flu dan demamnya tidak pernah mempengaruhi keaktifan serta pola tidurnya. Dia juga tidak rewel dan sakitnya tidak berlangsung lebih dari seminggu. Tapi kali ini, hujan-hujanan di Malang pun berbuah batuk dan pilek parah, ditambah panas tinggi yang tak kunjung turun.
Salah saya juga sih terlalu cuek dg kondisi Fatih yang ogah makan dan mungkin saja agak kedinginan di Malang, tapi kan saat itu Fatih kelihatan hepi bgt..#moduspembelaan.
Batuk Fatih dimulai saat perjalanan pulang dari Malang. Setengah perjalanan dia habiskan dg tidur pulas, tapi setengahnya lagi dia mulai rewel, minta gendong, minta jalan-jalan,minta nenen terus-terusan, dan masih ogah makan. Dan dia pun sesekali mulai terbatuk-batuk. Awalnya saya pikir batuknya krn dia sering menangis, tapi batuk pun berlanjut meski sudah sampai rumah.
Setelah genap batuk seharian, hidung Fatih mungkin mulai mampet sehingga dia mulai rewel ketika nenen menjelang tidur. Berkali-kali saya harus mengubah posisi neteki, krn dia terlihat kesulitan bernafas dan paginya nafasnya mulai grok-grok tanda pileknya sudah 'matang'.
Tak cukup sampai disitu, sehari kemudian Fatih demam dan krn sudah hampir 3 hari dia kena flu maka saya akhirnya membawanya ke dokter. Suhu tubuhnya cukup tinggi, 37,6 derajat celcius. Dokter bilang dia terkena radang tenggorokan, dan obat penurun panas, obat batuk pilek serta antibiotik pun menjadi buah tangan Fatih dari dokter.
Ternyata, sehari kemudian panas Fatih tak kunjung turun, dan pusingnya lagi saya ternyata terkena flu juga. Semalaman Fatih rewel, semalaman juga saya begadang dengan kepala yang tak mau diajak kompromi. Saya yang juga kurang istirahat sedikit tidak sabar dengan kerewelan Fatih, dan saya benar-benar menyesal krn beberapa kali hampir saja mencubit Fatih krn jengkel. Untungnya saat itu saya berada di rumah orang tua sehingga sesekali ibu saya turun tangan ketika Fatih tdk bisa dikendalikan. Sungguh baru kali ini Fatih serewel ini, dan baru kali ini saya benar-benar kewalahan menghadapinya.
Sore hari karena demamnya semakin tinggi saya membawa Faih ke dokter lagi, kali ini klinik tutup krn tahun baru sehingga saya menggunakan klinik UGD. Suhu tubuh Fatih hampir 40 derajat, dokter yg khawatir Fatih terkena demam berdarah langsung menyarankan tes darah. Saya manut saja. Alhamdulillah, negatif  DB. Trombositnya normal tapi leucositnya tinggi artinya Fatih terkena infeksi virus yang cukup parah..Duh..kasian Fatih, saya jadi merasa semakin bersalah. Dokter meresepkan kembali antibiotik yg lebih peka thd virus utk menggantikan antibiotik yang sebelumnya.
Sebelum pulang, saya sempat berkonsultasi ttg demam Fatih dan khawatir dia kena step krn keluarga saya memiliki riwayat step. Apalagi obat penurun panas yg diberikan tidak mempan menurunkan panasnya. Akhirnya dokter memberikan obat penurun panas yang dimasukkan lewat dubur. Hasilnya cukup instan, beberapa menit kemudian Fatih berkeringat dan panasnya perlahan turun.
Yah, meski demamnya turun tapi rewel Fatih tak kunjung turun. Fatih sering terbangun dari tidurnya dengan menangis menjerit-jerit, tangisannya pun sulit dihentikan meski sudah saya sodori nenen. Beberapa kali dia seperti ingin nenen, tapi saat saya mendekat saya justru diusir dengan kakinya. Nenennya pun menjadi sulit, krn tiap kali ingin nenen dia malah hanya menggigit. Satu kali saya malah harus memboncengkannya dengan motor keliling sekitar rumah agar dia tertidur, krn dia menjerit terus menerus dan hanya berhenti ketika naik motor. Saya hampir tidak bisa tidur sama sekali dan saya menjadi sangat mudah marah pd Fatih. Lagi-lagi, beberapa kali saya hampir memukul dan mencubit Fatih.
Alhamdulillah, dua hari dari demam tingginya Fatih mulai berangsur sembuh, meski masih sesekali batuk dan ingusnya masih meler tapi rewelnya pun mereda.
Satu hal penting yang sedang saya alami, setelah rewel pasca lahirnya Fatih kembali menguji kesabaran saya sbg seorang ibu.. beberapa waktu lalu, saat perjalanan dari Ungaran ke Jogja saya sangat marah dengan seorang ibu yang berkali-kali memukul kepala anaknya (yg mungkin baru berumur setahun) yg terus-terusan menangis. Bukannya diam, si anak justru menangis semakin keras. Dilihat dari penampilannya, si ibu dan anak tersebut mungkin orang tak berpunya.. Tentu kehidupan ekonomi yang sulit dan juga kondisi ibu yang labil (mungkin lelah krn bekerja) akan sangat mempengaruhi perilaku ibu terhadap anaknya. Saya yang mapan sejahtera saja bisa merasa sgt jengkel dg Fatih, apalagi ibu tersebut. Yah, sekalipun kekerasan terhadap anak tidak bisa dibenarkan dg alasan apapun.
Jadi ibu juga harus belajar lebih sabar lagi, krn di masa depan pasti akan banyak cobaan lainnya. Semoga saya juga semakin bisa mengendalikan emosi dan belajar uk lebih ikhlas momong Fatih..Maafin ibu ya Sayang..semoga Fatih sehat selalu dan juga bahagia selamanya..Aamiin

Finding New World in Malang

Liburan??? yeiiiii...(padahal tiap hari juga libur).. Sebenarnya jalan-jalan kali ini tdk saya rencakan sama sekali. Kebetulan saya harus mudk ke Jogja utk mengikuti tes TKB CPNS di UGM, dan kebetulan lagi kakak saya tiba2 nawari liburan gratis ke Malang. Yup, gratis 100%. Saya yg lagi kantong kosong melompong jelas dg senang hati menerima, apalagi Malang adalah salah satu daerah yg sangat ingin saya kunjungi. Kabarnya, keponakan saya Nana (anak kakak) pengen liat burung flamingo yg ternyata dimiliki oleh Batu Secret Zoo di kota Batu, Malang.
Senin pagi saya ikut ujian yg lumayan bikin setres, tp setres saya langsung menguap saat saya packing. Tentu saja hal utama yg saya siapkan adl kebutuhan unyil saya Fatih. Saya membawa pisang susu satu lirang, susu kotak favorit Fatih, puding, dan aneka biskuit. Jaket dan baju hangat Fatih jg tidak boleh lupa, mengingat kota Batu adalah kota yg bertemperatur dingin.
Travelling kali ini ternyata cuma Fatih saja yg laki-laki, ibu saya,kakak dan anaknya, serta 2 adik saya yang ikut semuanya perempuan.Maka jadilah wonder woman group, yang menunggu kereta Malabar di statsiun Tugu pada tengah malam.
Kereta agak terlambat datang, kami memulai perjalanan ini dengan mengudap mie cup seharga 7ribu per cup-nya. Tiga kali lipat dr harga biasa. Fatih tentu saja ikut ngrusuhi, mencoba menyendok mi panas dari satu cup ke cup lainnya.
Kira2 pukul 01.00 WIB, kereta datang, kami bergegas masuk,mecari gerbong dan tempat duduk. Kami tidak duduk satu deret, tetapi masih satu gerbong, dan ternyata banyak juga gerbong kosong sehingga Fatih bisa tidur dg nyaman. Kereta mulai berjalan,bukan cuma Fatih, saya pun bisa tertidur dg pulas. Hanya sesekali, ketika kereta berhenti, Fatih akan nglilir dan kembali lelap saat kereta berjalan.
Tiba di Malang pukul 07.30 WIB. Fatih terlihat bugar dan senyum2 saat kami mencoba keluar gerbong. Antri kamar mandi sebentar lalu keluar stasiun mencari taksi. Tujuan kami langsung ke JatimPark 2 di kota Batu. Kamimmg belum booking hotel, niatnya memang mau lgsg jalan2 dulu.
Kami singgah di masjidnya JatimPark 2, bersih-bersih,ganti baju, mandiin Fatih dan sarapan seadanya. Fatih makan 2 sisir pisang dan sekerat roti semir, juga sekotak susu.Saya anggap dia sudah kenyang, apalagi dia langsung BAB beberapa menit kemudian.Kami menitipkan koper kami di tempat penitipan helm.
Setelah membeli tiket terusan seharga 120rb untuk Eco Green Park dan Batu Secret Zoo, kami masuk ke Eco Green Park dulu, krn menurut penjaga tiket EGP tutup lebih awal dr zoo-nya, sehingga kami khawatir tdk akan kebagian waktu mengunjungi EGP.
Konsep EGP adalah taman edukasi, sehingga banyak display yg memang edukatif. Mulai dari miniatur rumah adat nusantara, mainan dari barang bekas, museum aneka serangga, koleksi aneka burung, replika pertanian, replika peternakan lengkap dengan rumah kompos dan rumah pengolahan pakannya (ada kambing ceko yg imut bgt, cocok jd pet,hehe), eksperimen dg musik air, tempat pengolahan susu, display pertanian organik, pasar hewan, aneka simulasi bencana alam, hingga bioskop animasi 4D karya anak bangsa.
Awalnya,saya mengira menjelajahi EGP tidak akan butuh banyak waktu, tapi ternyata trackingnya sangat panjang.Koleksi burung nya pun sangat beragam, banyak sekali jenis burung yang belum pernah saya lihat bahkan di televisi. Burung-burung besar yang tidak bisa terbang, burung-burung cantik beraneka bentuk dan warna, bermacam-macam jenis kakak tua dan nuri, aneka rupa elang dan burung besar lainnya, aneka jenis burung hantu, dan bebek juga angsa yang unik-unik. Baru setengah perjalanan saja, kami sudah kelelahan, apalagi kami belum sarapan nasi ditambah hujan rintik-rintik yg enggan pergi. Memang, kami akhirnya tidak bisa menikamti secara maksimal, sekalipun selalu terkagum-kagum dg koleksi satwa EGP. Belum lagi wahana water trap,fruit trap, angry birds, lukisan 3D dan beberapa yg tidak kami kunjungi.
Kami mengakhiri perjalanan di EGP kira2 pukul 12 siang dg makan siang (rapel sarapan) di food court yg juga sangat indah. Langit-langitnya dihiasi dengan bunga berwarna-warni, sekalipun makanannya mahal,tdk terlalu enak dan porsinya secuil. sembari makan, kami juga menikmati suguhan atraksi burung. Kami langsung menuju pintu keluar dan kembali ke masjid untuk sholat.
Istirahat sebentar, kami lanjut ke Batu Secret Zoo, dan langsung disambut dg koleksi satwa tikus raksasa.Tikus yg benar-benar sebesar kucing dewasa. Membayangkan tikus tersebut berkeliaran di dapur membuat saya jadi gilo sendiri. Selanjutnya koleksi monyet2 unik, benar-benar unik, monyet serupa singa,monyet berekor besar, monyet mungil setelapak tangan,monyet berwajah sendu,monyet bermuka kuning, dan monyet hitam berbulu panjang. Semua monyet tersebut rupanya monyet impor, negri asalnya bermacam-macam. Sebenarnya, jenis hewannya sama saja dg kebun binatang lainnya, hanya saja satu jenis hewan bisa bermacam-macam rupanya dan semuanya impor. Ada macan emas, singa emas,macan putih,singanya juga putih. Ada kangguru coklat,kangguru putih, kangguru cebol, dan kangguru imut. Gajahnya pun super kiyut. Ada display savannah, yg merupakan hewan-hewan Afrika, dibuat mirip dg kehidupan liar di Afrika  Dan tentu saja ada flamingo yg mengagumkan krn berdiri berjam-jam hanya dg satu kakinya yg super ceking.
Ada si ekor cincin yang kandanganya dibuaut menyerupai ruang kelas lengkap dengan komputernya, tahi mereka bertebaran di atas meja, jug di dekat layar komputer. Lalu rubah yang ternyata suka main air,  mereka sedang mencoba mengambil batu di dasar kolam. Lucu sekali tingkahnya. Pernah dengar Prairi Dog? itu bukan anjing, bentuknya seperti berang-berang tp berukuran besar. Rupa-rupa hewan menjadikan bayangan di kepala saya ttg hewan berantakan.
Setekah hewan-hewan tersebut, ada area bermain yg bisa dinaiki dg gratis tanpa biaya tambahan, juga kolam renang. Fatih saya coba ke kolam tp dia ketakutan dg air mancurnya. Ada juga rumah hantu,baby zoo yg isinya kelinci-kelinci lucu dan kuda poni. Kita juga bisa memberi makan hewan dengan mengikuti farm trip. Dengan kereta yg dilengkapi pagar, kita melewati kandang-kandang hewan yg tentu saja jinak, spt rusa, unta, zebra, kuda, bison (ternyata bison itu jinak).
Setelah puas bermain,kami melanjutkan perjalanan dan kejutannya adalah 3 ekor jerapah yang berjalan meliuk-liukkan lehernya. Benar saja, jerapah itu lidahnya biru spt yg keponakanku bilang. Sungguh, saya baru tahu. Ini juga pertama kalinya saya melihat jerapah, sayangnya Fatih yg mungkin juga lelah sudah tertidur di gendongan saya. Kapan-kapan dia harus lihat jerapah juga :)
Keluar area zoo, seharusnya kami masih punya tiket museum, tapi sepertinya kami sepakat sudah terlalu lelah untuk melanjutkan, apalagi sore sudah semakin turun. hujan pun tak kunjung usai.
Untungnya kami mendapat penginapan tak jauh dr Jatim Park, cukup menyeberang jalan. Rumah yang disewakan sebagai penginapan. Kami sewa 1 kamar, 400ribu muat uk ber-7meski kaa ibu ekstra bednya bau pesing,hehehe. Kami lelah dan tidur dg lelap. Tapi kami senang, krn tiap perjalanan tak kan pernah terlupakan.