Senin, 13 Januari 2014

Upin Ipin yang Tetep Nggemesin

Upin Ipin adalah tontonan favorit Fatih sejak dia berumur 8 bulan. Entah mungkin krn profil tokohnya yg lucu atau warna-warninya yg mencolok, sejak pertama kali menonton Fatih langsung nyenuk, matanya benar2 fokus ke televisi. Kadang pun dia tertawa-tawa sendiri.
Sejak awal muncul ke layar kaca Indonesia, saya juga keranjingan nonton Upin Ipin, selain lucu, kartun tersebut banyak menyisipkan pesan moral khas anak-anak. Anjuran rajin solat dan mengaji, belajar berpuasa, permainan tradisional, kesehatan dan kebersihan, patuh pd orang tua, membantu orang tua, dsb. Maka, saya tidak khawatir ketika Fatih (sekalipun tidak mengerti betul) keranjingan Upin Ipin.
Nah, salah satu episode yang cukup mencengangkan adalah saat Upin Ipin membahas ttg karya film masa lalu (masa muda si Atuk dan Oma). Upin Ipin bermonolog memperagakan salah satu film karya P.Ramli. Awalnya saya tidak terlalu mengenal P.Ramli, tetapi setelah saya browsing ternyata dia adalah aktor berbakat Malaysia dari tahun 50an.  P. Ramli ibarat Benyamin S.-nya Indonesia. Aktor yg juga sutradara, komedian, penyanyi sekaligus pencipta lagu. Salah satu lagu P. Ramli "Madu Tiga", dinyanyikan kembali oleh Ahmad Dhani.
Film-film masa itu pun mirip-mirip dg film Benyamin S. Komedi musikal yang juga terkadang menyelipkan kritik sosial politik. Bukan cuma P. Ramli, Aziz Sattar yang juga kolega P.Ramli pun ditampilkan dalam episode tersebut.
Selain bermonolog, Upin Ipin dan kawan-kawannya juga menyanyikan beberapa lagu yg berasal dari film-film P.Ramli. Mereka juga bergurau dengan celotehan-celotehan P. Ramli. Sekalipun pada masanya P. Ramli, yang konon karena keirian sutradara lainnya, juga menjadi kontroversi, tetapi keaktoran dan karya-karya brilian P. Ramli diakui dengan pemberian gelar Bintang Kebesaran Dirjah Panglima Setia Mahkota oleh Yang Dipertuan Agung Malaysia. Gelar Tan Sri ditambahkan pada namanya. 

Sungguh, saat anak-anak di Indonesia dijejali dengan aneka goyang dombret yg ga jelas, Upin Ipin justru mengajak anak-anak Malaysia untuk mengenal karya-karya sastra lama yang jauh lebih bergizi. Andai Upin Ipin bisa didubbing berbahasa Indonesia sehingga anak-anak lebih mengerti, atau andai ada orang Indonesia yg sepintar itu membuat kartun cerdas (tp kata suami kok Upin Ipin sebenarnya buatan orang Indonesia, bener ga sih?). Ah andai..

1 komentar:

  1. Keluarga somat lumayan tuh bisa mengimbangi upin ipin, tapi sayang tokohnya ngga sekiyut mereka yaa

    BalasHapus