Jumat, 17 Januari 2014

One Day One Juz

Beberapa hari yang lalu, ga sengaja nonton infotaiment lagi ngebahas tentang beberapa artis yang mengimplementasikan gerakan One Day One Juz, alias baca Al-Quran minimal satu juz setiap hari. Saya tahu tentang gerakan (anjuran) ini saat nonton ceramah Ustadz Yusuf Mansur dalam program Damai Indonesiaku di TVOne. Kebetulan saat itu ceramah dilangsungkan di PP Tahfidz Al-Quran di Kelurahan Keji, Ungaran (kok saya ga tahu ya..tp untung masih bisa tercerahkan lewat tipi). Beliau menganjurkan rutin membaca Al-Quran agar kita semakin dekat dengan Allah dan tentu saja Allah juga akan ada di dekat kita. Dengan demikian, hidup kita menjadi semakin tenang, rejeki lancar dan berkecukupan (cukup tidak selalu banyak lho ya..)
Kebiasaan membaca Al-Quran mungkin memang sudah semakin terdegradasi dalam masyarakat Indonesia yang ngakunya mayoritas Islam ini. Padahal dulu waktu kecil, membaca Al-Quran bagi lingkungan saya adalah salah satu tolok ukur keberhasilan dan kepandaian seorang anak. Anak-anak belum afdhol kalo belum khatam hapal juz amma atau khatam bin nadzri (khatam baca Al-Quran 30 juz plus hapalan surat pendek). Setelah maghrib selain tidak boleh menyalakan tipi, anak-anak juga dilarang pulang ke rumah, harus berada di musola/langgar sampai selesai sholat Isya. 
Mengaji juga tidak hanya menjadi tanggung jawab guru TPA saja, orang tua-lah yang menjadi guru ngaji utama. Inget banget, bagaimana dulu senangnya diajar mengaji oleh bapak, meski kadang galak tapi bapak selalu menyisipkan kisah-kisah dari ayat-ayat yang kami baca. Hingga kini, bapak masih saja rutin mengajar ngaji adik-adik saya setiap habis magrib. Bahkan, tamu yang datang ke rumah ba'da magrib tidak tentu bisa langsung ditemui oleh bapak.
Nah, kembali ke infotainment dan stadz Yusuf Mansur. Keduanya adalah cerminan dari dakwah era modern ini, artinya cara dakwah Ustadz Yusuf Mansur yang lebih nyantai dan banyak memanfaatkan media massa dan jejaring sosial terbukti efektif. Saat ini gerakan One Day One Juz (ODOJ) menjadi gerakan yang cukup populer, bahkan menciptakan komunitas ODOJ di berbagai jejaring sosial. Kemunculan artis yang mengaku mengimplementasikan gerakan tersebut juga merupakan cermin dari setitik keberhasilan pola dakwah modern.
Saya pun mulai introspeksi diri,mengingat sudahkah saya sendiri rutin mengaji? Ah ya, dulu ketika masih di pesantren rasanya melahap 2 - 3 juz sekali duduk adalah hal yang mudah saja. Seharusnya ODOJ juga mudah bagi saya, tapi ternyata saya juga sudah terpapar pola kehidupan duniawi yang serba sok sibuk. Menyelesaikan satu juz saja kok ya abot tenan, ada saja yang 'mengganggu'..
Bismillah..revolusi 2014 ini insya Allah One Day minimal Two Juz.. Aamiin..
Sudahkan anda mengaji hari ini??

1 komentar:

  1. Daku setahun ikut ODOJ, terus keteteran hiks..sekarang ikutnya ODALF setengah juz..degradasi eyke...

    BalasHapus